Saturday, December 28, 2013

SUNYI DAN SEPI



Aku sendiri lagi...
menyambut malam di remang senja
ada perih yang menghiris kalbu
namun ada suaramu yang berbisik
erat-erat ia memeluk hatiku
lantas aku bermohon seandainya bisa
longgarkan sedikit pelukanmu itu
agar aku bisa bernafas lepas 
dan menikmati kehadiranmu dengan jelas.

Senja itu pergi tanpa pamitan
namun aku masih ditemani bisikanmu
kita yang saling bertemu tanpa sua
berbagi-bagi sepi juga sunyi
maka kita sepakat untuk akur
jika inilah pencantuman rasa-rasa
yang telah mencantumkan hati-hati kita 
meski aku berada di langit sini
manakala engkau di langit sebelah sana.

Lalu aku pun menyandarkan
setiap kelelahanku ini pada kesunyian
di sela padang ilalang ini aku berlari
lantera ku hanyalah sorot cahaya bulan
namun masih saja bisikanmu menuntunku
membawaku berlari pada sepi-sepi
dan engkau menungguku disana
bersama sunyi-sunyi
 yang telah mengikat kita bersama.





Friday, December 27, 2013

RINDU DAN KEBERSAMAAN



Dalam remang cahaya dan kesepian ini
keriuhan itu tidak memberi erti
teruntuk sebuah rindu..
aku pun menjadi bisu
hanya ada sepotong nama..
yang ku ulang-ulang menyebutnya
terkadang aku ikut akur dan mencintai
setiap sepi dan kebisuan ini.

Di malam yang sesepi ini..
masih saja langit itu mencumbui bumi
meski jarak langsung tak bertolensi
namun langit dan bumi tetap saja serasi
menghadapi siang yang cerah
juga sebuah malam yang sepi
apa mungkin kebersamaan itu terjadi
atas sebuah rasa rindu yang dikongsi ?

Ingin saja ku berbaring di kasur lembut
memeras airmataku sehingga puas
melampiaskan sedu-sedu..
sehingga tenggelam seluruh rasa pilu
biar kerontang airmata ini
biarkan dingin itu menggerogoti
teruntuk sebuah kerinduan
akan ku tantang malam ini sendirian
sesungguhnya aku harus punya keberanian
teruntuk sebuah rindu.. 
yang akan membawa aku
kepada sebuah kebersamaan.






Thursday, December 26, 2013

KETIADAAN



Ada detak-detak yang bergemuruh
di dalam sepi yang menyelinap
bagaikan laut yang murung
cuma ada senyap...
seakan berperahu di rahim ibu
aku diratah sunyi..hening..sepi..sendiri
tetapi debaran apakah yang mengetuk hati
saban waktu aku jenuh menerka
apakah gerangan itu agaknya.

Nyeri yang menghunjam ke segenap jiwa
mengalirkan bara-bara magma jelira
membakar selembar sepi di dupa asmara
meruntun rindu yang tidak bermuara
sepiku mulai runtuh..ia mulai luruh
bersama titik kosong yang bernama tiada
aku menemukan keasyikanku di dalam ia
dan heningku pun rebah keharibaan-Nya
aduhai Tuan..aku sudah benar-benar tiada !

Maka ku tanamkan kegelisahanku
ku bakar setiap kedinginan sepi ini
ku reguk legit aroma kesenyapan malam
dan diantara ruas-ruas jemariku..
ada doa-doa yang mengetuk syahdu
mengalunkan ayat-ayat cinta dan penuh rindu
buat Dia yang memenuhi segenap qolbuku
Dia yang selalu ada didalam ketiadaanku.







Wednesday, December 25, 2013

AKU ADALAH LARA



Aku adalah lara..
yang menghitung detik demi detik
telah lelah aku mengekori langkahmu
hingga dedaun waktu mulai meranggas
jera aku mencarimu dibalik kepul gemawan
namun sesungguhnya kamu tak aku ketemukan
maka aku adalah lara..
bersama denting waktu tak berkesudahan.

Aku melumat waktuku dengan airmata
melahap debu-debu rindu hingga tidak tersisa
justeru aku ini adalah lara..
kebisuanku adalah ratu kepada kata-kata
sering juga aku tenggelam di dalam suara
lara itu membentur karang di lautan jiwa
maka aku ini kian sirna ! 
namun aku terus cuba untuk menggapai
meski cuma sepotong angan
menikam setiap keterpurukan ini
dengan setiap kekuatan yang masih aku miliki
memilin sepintal doa-doa
semoga segala duka ini bakal usai akhirnya.

Andai aku adalah sebuah lara..
maka hadirlah kamu aduhai cinta
usir setiap duka yang telah menjadikan
aku ini sebagai ruang hangatnya
usah biarkan lara ini terus-terusan
menghunjam diriku disepanjang malam
aduhai cinta..ayuh hapuskanlah ia
agar aku terlupa jika ada sepatah kata
yang pernah beraja di jiwaku tanpa rela
dan ia itulah yang bernama "lara"
yang bisa terhapus tika kita bertentang mata.





SELAGI BIBIR MERUPA SENYUM



Ayuh nikmatilah detik-detik itu
tika bibirku ini merupa senyum
hayatilah ia..
sepertimana dedaun mengeja desah embun
dan embun itu akan luruh lalu rebah ke tanah
ketika beningnya tetas..ia sirna
pasrahnya pecah..musnah
sebegitulah senyuman ini..selagi ada
maka kamu nikmatilah ia seadanya
kerana tidak ku tau sehingga bila ia mampu
untuk memberi indahnya buatmu.

Aku mencintai senja dan seluruh rahsianya
ada gerimis yang menjelmakan cita-cita
rasa syahdu saling berpagut bersama rindu
ada juga hiba yang berganding sehingga malam tiba
rasa-rasa itu bertengger di dalam dada
menerpa ke bibir lalu memberi kecupnya
dan aku terbata-bata...
terkesima dengan setiap satunya
setiap rasa-rasa yang telah menjadi milikku
membuat aku terpekur mempersoalkan tanya.

Aku mau kamu menikmati senyumku ini
meski telah ku sembunyikan seribu nelangsa
dibalik keayuan senja yang merona jingga
juga usah kamu khuatir pada kesemuan ini
kerana aku sekedar berselingkuh..sekedar
bersama puisi-puisiku yang seringkali
menyembunyikan setiap inci keperihan
namun aku akan selalu ingin memberi senyuman
untuk kamu nikmati..maka hayatilah
selagi bibirku ini merupa senyum.



Monday, December 23, 2013

AKU AKAN HADIR



Aku kan hadir di sisimu sayang
dengan sederhana namun mempersona
kamu akan memilih diam
untuk mendengar
 suaraku dengan lebih lama..
juga menghabiskan waktumu
untuk menatap
wajahku dengan lebih mesra.

Hujan mengucur deras sore tadi
dari kisi jendela..
 aku melihat angin berlalu lalang
namun kamu terus terdiam utuh
tidak sedikit pun kamu mengalih pandang
dan aku kian karam...
dalam renungan matamu
dan tanpa ragu..
ku bersandar di bidang dadamu.

Jeda waktu tidak mampu berganjak
denting-denting waktu itu
 menjadi beku dan kaku
ia terus lusuh dan mereput
tetapi kita masih saja
menikmati setiap detik-detik itu
tanpa kita merasa apakah ini 
sekedar sekejap mimpi
kerana bagi kita..
kesemuanya itu adalah realiti.

Justeru itu sayangku..
aku tetap kan hadir ke sisimu
memberimu teduh seperti mendung 
memberimu hangat seperti mentari
aku akan abadi didalam mimpi-mimpi
menjadi penghiburmu di setiap sepi-sepi
aku kan terus menyobek dadamu
dengan ratusan belati rindu
dan ku tinggalkan satu-satunya rasa
yang ku namakan ia cinta.





Sunday, December 22, 2013

PENZIARAH MALAM



Renta langkah kaki ku menuju malam
aku mencari kasur hangat....
untukku baringkan setiap kedinginan ini
adalah aku..penziarah malam yang tegar
tanpa ku peduli dengan sapaan angin
meski langkah masih lagi tertatih..
akan terus ku harungi perjalanan malam ini.

Ada embunan yang terperangkap
di dalam cengkaman sang malam
di semesta langit malam yang temaram
dingin menakik di setiap alur tubuhku
pastinya ia cuba untuk meruntuhkan asa
namun adalah aku..
sang penziarah malam yang tegar
masih mau membingkaikan rembulan
untuk ku jadikan hiasan di kamarku yang kusam.

Gigil demi gigil menyergap di sanubari
garis langit merona warna abu-abu
malam mulai memainkan peranannya
dengan penuh kusam,penuh kelam
masih mencuba menenggelamkan aku
ia membawa aku ke rahang laut malam
lalu meninggalkan aku sendirian disitu
sungguh kejam dan tanpa belas
namun..adalah aku dan masih lagi aku
sang penziarah malam yang sangat tegar
akan setia menjemput pagi
menunggu pijar yang dititipkan mentari.




Saturday, December 21, 2013

PAGI DI KAMPUNG HUJAN



Aku ingin sekali menjemput pagi
seusainya kegelapan yang bernama malam
melewati gapura langit pagi pastinya..
aku masih berbalut selimut dingin semalam
bersama mimipi-mimpi yang ku bawa bersama
dan aku pasti akan berlarian..
di tapak-tapak kaki sang pagi nan suci
menikmati setiap keindahan juga kurniaan.

Namun ternyata aku berada di kampung hujan
pagiku bermandi rinainya yang menguyur
dan aku kedinginan dalam pelukannya yang basah
tetapi itulah alasan untukku tertawa
kerana hujan itu telah menyembunyikan
kesemua tetes airmata yang mengalir bersamanya.

Aroma hujan berpendar bersama harum mawar
aku merayakan cinta di bawah guyuran hujan
dan di kampung hujan ini...
seperti aku,mereka juga menjemput pagi
masih tersenyum meski lelah mencari 
kerana hujan telah memberi teduh di hati-hati
yang kian gering dan ketandusan segala-gala
ya..sebegitulah kami meraikan cinta di sini
di kampung hujan di sebuah pagi.



Wednesday, December 18, 2013

MUNAJAT ILAHI



Sudah cukup jelas..
aku,dia dan kamu adalah hamba
kita selalu cuba untuk menangkap
getar-getar cahaya..namun sirna
tertipu daya oleh keasyikan dunia
sedangkan Dia terlalu rindu
kepada kita hamba-Nya yang alpa.

Di lubuk semesta raya ini
lelah kan pasti menggugah hati
namun teruntuk sebuah keagungan
ku bakar tangisan ini menjadi pualam
ku jadikan ia sebagai lantai 
tempat untukku rendahkan dahi
dan di kerendahan hati ini ku angkat
seindah-indahnya munajat
buat Dia yang menciptakan aku
kamu dan seluruh jagad.

Di malam ini nanti..
  akan terlantun sebait munajat 
buat Dia yang ternanti Dia Ilahi Robbi
dan di puncak doaku itu nanti
akan ku kibarkan panji-panji
 yang kurajut dari selembar sepi dan nyeri
sakit dan perih dari rindu-rindu
yang tidak tau untuk usai
kecanduan rasa untuk sua dan temu
mengelombang biru di lautan qolbu.

Aku tidakkan lelah untuk mencari
meski terhimpun harapku 
hingga reremang pagi menghampiri
biarlah daun malam mulai meranggas
akan ku kukuhkan teleku ku ini
demi selautan cinta dan rindu hakiki
buat Dia yang meliputi seluruh alam
dan juga sekujur tubuhku ini.









Tuesday, December 17, 2013

PRIA KU...



Pria ku...
mengapa ada resah yang tersibak 
ia seolah kembang api yang mewarnai
hamparan lagit tepat di atas kepalamu
seakan ada sejuta pertanyaan pilu
dan berjarak sejengkal dari mentari
membuatkan hatimu meleleh sayu
dikejauhan ini aku terus memerhati.

Pria ku..
bukankah aku telah bersabda
kala bintang mengimarahkan malam
aku menggantungkan janji-janji
bersama tetes airmata yang mengucur
telah ku katakan padamu andai aku
adalah kembang yang bakal menghiasai
taman-taman yang indah di hatimu
lalu...ada apa denganmu pria ku ?

Akan aku percepatkan langkahku ini
sambutlah hadirku nanti
di gerbang halilintar yang terbuka
sambutlah aku penuh mesra
kerana tidak lagi akan wujud jarak
yang membataskan atau menghalangi
maka pintaku padamu hanya satu
jadilah kamu kesatria yang selalu sedia
untuk menghadapi segala-galanya
dan jari-jari hangatku ini..
akan selalu menadah doa setiap hari.





Monday, December 16, 2013

ENGKAU YANG......



Aku meletakkan beban hatiku
pada kukuhnya tulang rusukmu 
engkau mulai menarik kedua jemari ini
menjadikan aku seorang penanti abadi
telah kau layarkan seluruh dukaku
pada lautan malam yang berteleku
ia menghamparkan deru-derunya
sehingga keesokan pagi mulai menyapa.

Semalaman ini kita mencuri legit embunan
setangkup kisah kita ciptakan keasyikan
meski langit kelam bersemu cerah
namun kita masih lebarkan senyuman
demi untuk sepotong nafas yang tersisa
kita nyahkan setiap rasa nyeri
setiap sakit dan memar luka yang berbisa
biarkan duka rampung menepi
berganti keanggunan pengabdian sejati.

Masih lagi engkau memasangkan
jemarimu itu pada jemariku..
teduh tatapmu menyeka seluruh luka
renta jiwaku menjadi lega
engkau kecup kepolosan 
diantara kedua keningku
melampiaskan puing-puing asa
yang bakal menyangga hidupku ini
buat hari ini dan selama-lamanya...



Sunday, December 15, 2013

DEKAPAN



Ada renyah tawa yang ku lemparkan
dan ditika siang tadi ada mentari
yang mendekapku penuh hangat
dan di malam ini rembulan bergulir bintang
erat memelukku penuh sayang
pada mentari,bulan dan bintang
ada bayanganmu berkelebat disitu
lembut merengkuh jiwaku melayah denganmu.

Debarku menyala-nyala di dada
dan aku pun menebar senyum-senyum
kau suguhi aku dengan sepeluk kerinduan
kita jadi tidak tau untuk memulakan perbualan
kerana tika nafas kita terburu mendesah
ada bebanan yang sarat dengan indah.

Dalam sekejap dekap..
seluruh kesakitan ini melebur
luruh bersama keasyikan yang menyangga
setiap saat itu menjadi perlahan
memberikan kita ruang tanpa sekat
untuk kita mengakhiri perjalanan duka
tika dekapan itu mencantumkan kita.




Saturday, December 14, 2013

PENCARIAN RINDU



Pernahkah kamu bertanya
apakah aku rindu..
 pada sapamu yang tergugu
pada angin yang menghempas ingin
dan pada ikrar yang melingkar
di jari manisku ini...
biar aku beri jawabnya
iya..sungguh aku rindu.

Malam ini tiada batas sekat
kerinduan ini akan menembus langit
akan ku baringkan ia di altar gelap
kesayuan ini akan menemaniku
untuk menantang kelam
meski aku di simpang cemas
kerana tidak ku tahu arah tujuku
namun aku pasti akan bermuara
kearahmu...aku tertuju.

Pertikaian antara aku
dan juga malam..
langsung menyulut sengketa
namun tiada derai sesal yang gugur
tidak ! itu bukan aku !
lambaianmu adalah peluk lembut
yang menuntunku pada ketenangan
andai ada lelah sekalipun
akan ku duduk barang sebentar
akan ku luluhkan airmata ini semaunya
biar dukaku larut bersama hujan.

Malam ini aku bergandingan
bersama kesedihan juga kesayuan
bergelayut di langit pilu
memporak-perandakan cakerawala
biar usai segala pencarian ini
sehinggalah kamu aku temui.








Friday, December 13, 2013

SECANGKIR KOPI



Sepagi tadi..
aku merapal sepotong nama
yang ku aduk bersama gula
dalam secangkir kopi 
yang pekat dengan kenangan.

Ada pertanyaan yang tidak
 berjodoh dengan jawaban
ada pula aroma rindu
yang hadir berkunjung tamu
bahkan ketika kepul-kepul panas
di cangkirku yang mulai pudar
aku masih juga termangu-mangu.

Ku seduh pelan dan penuh sopan
ternyata nikmat dari secangkir kopi 
membawa ku terbang ke negeri kenangan
bersama kepulan asap beraroma memori
sejenak ku meneroka abstrak
mengimbau saat-saat lampau
sambil bibirku masih lagi
 melekap di bibir cangkir ini.

Tak mampu ku petik kata demi kata
kerana saat hatiku membuncah
bagaikan gelora badai
di musim tengkujuh...
ada tetes-tetes sendu yang luruh
kepahitan yang pernah singgah
sepahit kopi yang ku minum
dan kemanisan yang menyapa
juga semanis kopi...
yang menghilangkan dahaga.

Namun biarkanlah..
kenangan itu adalah sejarah 
atas apa yang telah terciptakan
bahkan aku tidak akan kehabisan cerita
untukku kongsikan sejuk,suam
ataupun panasnya
bersama secangkir kopi
yang selalu sedia menemani.




Thursday, December 12, 2013

CERITERA KITA



Persis senyuman angin
pucat lesi dan mendingin
seperti gerimis yang luruh
juga mentari yang mulai meredup
senyumanku kuncup
hangatnya telah pun sirna.

Kau masih saja di sana
ingatanmu cuba untuk meraih aku
malah...
seolah ingin menggapai 
seandainya kamu bisa
dan ketika mata ini tidak lagi mampu
untuk bersembunyi..
ia langsung menceritakan kesemuanya
tentang rasa yang bergejolak
diantara netraku yang berkaca
dan relung atma mu yang berkata-kata.

Mungkin nanti...
ada airmata yang menyibak senja
di langitnya juga...
tertoreh sebuah ceritera yang nestapa
namun jiwa-jiwa kami seramah bumi
masih tau untuk cinta-mencintai
maka biarkanlah..
akanku lepaskan nafas ini
mengalir pelan mencari pelangi.

Dan ketika malam membunuh siang
jiwa kita kembali duduk semeja
kita berganding diam
membaca alam..
setelah itu kita sama-sama setuju
andai kita namakan kehidupan ini
sebagai sebuah ceritera
yang tidak langsung berjudul.




GENGGAMAN



Tangan kita saling melumat
ada cinta yang berpagut
diantaranya..
kita pula seakan bocah
yang bahagia didalam dunia kita
dan lengkung senyumku ini
tidak terkendali..
ia terus saja menjawap
pada semua pertanyaan sepi.

Kamu menjemput aku
untuk bersamamu
katamu padaku..
ayuh kita berkongsi bahagia
lalu dalam sunyi yang melengking
kelopak mataku mengerjap
menghadam setiap indah
setelah itu genggaman tanganmu
semakin kuat merengkuh aku.

Kita nikmati setiap detik ini
tanpa ada secebis pun
yang kita sisakan
pada langit,pada bulan
maupun pada sang bintang
meski pada kerumun embun
yang selalu cemburu
pabila tanganku ini
dilumati oleh genggamanmu itu.

Dan kini...yang tinggal 
hanya desah didalam hati
dan kini..ada cinta
sedang kita sama-sama nikmati.








Wednesday, December 11, 2013

KAMAR MIMPI



Di lantai kamarku..
ada kata-kataku yang tak tersusun
serapi butir bintang-bintang di langit
di dindingnya ada gemuruh
dan juga debaran
bergempita..ia lebih kuat
dari guruh dan halilintar.

Sepasang galau menari-nari
membuat senyumku tertunda-tunda
ada resah yang menjilat
kesekujur hatiku ini...
ku cuba menghimpun segala cahaya
dengan bertelanjang kaki
aku berlari mencari sinarnya.

Duhai...
aku tetap sayang padamu
wahai langit malamku..
aku sekedar meninggalkanmu
untuk bercanda bersama hiba
biar lenggok tuturku ini
mencairkan bekunya.. 
semoga sebentar nanti
kita kan kembali bersua
di kamar-kamar mimpi
yang tersedia menanti
untuk kita singgahi lagi.