Sunday, October 12, 2014


Bismillahhirrohmanirrohim ~
Assalammualaikum wbt..
Sudah terlalu lama aku meninggalkan rumah Blogger ku ini. Ini adalah kerana aku sibuk berpuisi di rumah Fb yang ternyata terlalu banyak ilusi yang bergentayangan di sana. Tahun demi tahun aku menelusuri dunia Fb sambil membawa bingkisan-bingkisan puisi, begitu ramai pengikut dan penikmat puisi yang mengagungkan aku. Iya..aku di hargai ribuan pencinta puisi dari seantero Malaysia juga Indonesia. Puisi-puisi ku yang berkisar dan berkisah tentang rindu dan cinta mendapat begitu banyak sambutan dan mengundang begitu banyak hati dan jiwa yang penasaran.
Di Fb, identiti juga wajah sebenar ku tidak ditampilkan. Maka ratusan inbox berisi rayuan dan godaan menempel di sana. Begitulah hebatnya seorang aku di mata insan-insan Fb yang menganggap aku luarbiasa. Walhal aku cumalah seorang perempuan bertubuh puisi yang melantunkan tembang puisi demi untuk mengisi kekosongan hati sendiri cuma.:



Monday, March 17, 2014

KATAMU..



"Hidupku adalah kamu..."
itu katamu sambil memetik bunga-bunga
lalu kamu mengalungkan ke rambutku yang terurai
aku tertunduk pelan mungkin kerana malu
atau mungkin juga kerana perasaan terharu
tetapi itulah kalimat yang paling keramat
yang buat pertama kalinya di hati ini kukuh tersemat.

Di pelipisku ada embun yang selalu mengecup
katamu lagi di tepi mataku ada senja yang berlabuh
dan di redup mataku ini adalah tempat..
untuk kamu menumpang rehat dan juga berteduh
itu katamu sambil menyusun terus bunga-bunga itu
sengaja kamu membiarkan wangian menusuk lembut.

Kamu sentuh pipiku ini yang meranum jingga
sejingga senja yang terkadang warnanya memerah saga
tangan-tangan kita tidak henti melumat mesra
katamu di tadahan tanganku ini ingin kamu limpahi cinta
aku pun terbata-bata kerana kata-katamu mencumbu rasa
lalu ku terdiam seraya pipiku merah merona.








PANGERAN HATI



Ku selipkan balasan yang hanya bersahaja
disetiap kalimat juga susunan kata-katamu
engkau itu adalah pengirim rindu di angin lalu
pembawa pualam untuk lantai pembaringanku
engkau pangeran hati yang yang selalu singgah
langit hatiku ini telah pun engkau gugah.

Telah ku hitung setiap canda yang kau suguhkan
mengundang senyuman di lengkung bibirku ini
kegundahan ini terhapus cuma dengan hanya
aku menatap pandang matamu itu..cukup hanya itu
aku kian nikmati hari-hariku bersama denganmu.

Berbinarlah mata kita sambil sesekali tertawa
waktu seakan tak terhitung sepanjang kita bersama 
katamu mataku ini adalah binar hangat kejora
yang sesekali menemani rembulan yang sedang purnama
dan engkau mau merengkuh sebelum ia meredup pelan
dan tersembunyi dibalik gumpalan awan-gemawan.

Dan kita akan beriringan meniti senja bersama
menanti mentari ditelan remang temaram sang malam
telah pun kau renggut gundahku melerai khuatir di jiwa
lalu engkau memetik derai tawaku yang paling bahagia
membawaku kedalam dekap hangatmu yang telah kau sedia
aduhai pangeran hati...aku sedang bahagia !





Sunday, March 16, 2014

AKU DAN LANGIT MALAM



Keheningan ini tidak berdenyut
hitungan jam pun tidak berdetak..senyap
aroma resah ini memancar dari tubuhku
aku tidak sanggup memandang langit malam
yang kian menebarkan gelap..
namun aku adalah purnama yang mengambang
hadir untuk menyempurnakan malam gemilang.

Di daerah senja ini tadi..
aku sedang bersiap-siap untuk ketemu mimpi
aku menunggu malam demi sebuah kesepakatan
dalam langit senja itu semuanya telah bermula
pada setiap tawa yang yang bersemilir dari sana
menelusup ke jiwaku mengundang bahagia.

Lalu aku mulai belajar untuk menyimpan rindu
malah sering ku tautkan cintaku pada gemawan
adakala aku menjadi rembulan indah yang purnama
maka aku dan langit malam mencipta rasa sempurna
aku adalah rembulan yang sentiasa terjaga
menghabiskan waktu bersama langit malam yang ku cinta.





Wednesday, March 12, 2014

ADALAH ENGKAU...



Adalah engkau seorang lelaki yang membawa seikat cinta
yang kau untai menjadi kalung bunga di jemariku
di jingga senja,biru angkasa dan di angin tanpa warna
senyumanmu selalu terlihat di netraku yang bernuansa sayu.

Gemericik hujan selalu menyempurnakan sendu
senduku yang tak berujung pangkal kerana merindu
namun katamu bersabarlah aduhai sayang
dikala siang menghilang engkau kan kembali datang
akan engkau biarkan rembulan memanjakan aku
juga kita sama-sama menantang ke langit
untuk menyaksi bintang gemintang itu bersatu.

Adalah engkau seorang lelaki yang menetap kini
di sebuah ruang di dalam rumah hatiku ini
engkau sering menyanyikan aku irama-irama indah
menghambat pergi sepiku yang terpekur gundah
adalah engkau lelaki yang menyentuh ujung jemari
sebagaimana dua jiwa kita yang sedang bertaut kini.



Tuesday, March 11, 2014

DI MALAM INI



Di malam ini aku ingin sekali berbisik lembut padamu
"renggutlah semua cerita pilu yang selalu menemaniku
aku cuma ingin menyimpan canda dan juga tawa
dan memelihara cinta kita yang sentiasa bernyawa.."

Di malam ini aku juga hanya ingin memandang waktu
menahannya disekat takdir agar ia tidak pergi melaju
ku akui takutku selalu tidak berujung..
takut seandainya waktu terburu pergi berlalu
dan ketiadaanmu untuk menemaniku di malam ini nanti
aku terlalu bimbang dingin itu kan membunuhku mati.

Aku tidakkan mengatup harap pada sebutir kejora
semoga saja kerdipnya memberiku sejalur cahaya
biarpun angin menawarkan kecupan mesra bergelora
namun impianku cuma padamu semoga hadir ke sisi
menemaniku di samudera malam sehingga menjelang pagi.




BANGUNKAN AKU


                      Aku yang tenggelam dalam tidurku yang sangat lena
memaksaku untuk menguak bayangan yang membentur
yang membalut keseluruh tubuh luguku nan pasrah
menyambut kunjungan kasih,rindu bercampur gundah.

Di kala ini sepi itu adalah seorang kekasih
yang setia memeluk,membujuk dan mengecup resah
namun aku masih juga mencerca bulir-bulir airmata
yang tidakku mahu akan kehadirannya...
rinduku nanti pasti menjingga diujung senja sana
bersama sajak-sajak yang tersuguh di relung atma.

Siapkanlah aku segala nada-nada riuh..
agar aku bisa terbangun untuk memandang realiti
usah biarkan nafasku menjadi semakin pelan menjauh
bisikkan padaku suara rindumu itu agar menyentuh hati
lalu merengkuh sedarku untuk terus bangun
dan berlari menuju kepada cintamu yang ku ingini.

"Bangunkan aku !"