Sunday, March 2, 2014

MONOLOG ANTARA AKU DAN LANGIT



Kegelapan menerpa langit menjadi temaram
pelita hatiku yang binar semakin gulita
aku sedang menuliskan rindu dilingkaran waktu
lalu huruf-huruf pun menjadi puisi-puisi
yang mengkhabarkan nyeri di kesunyian dan juga sepi.

Aku akan sentiasa selalu mengisahkan 
sajak selembut sinaran sang rembulan
kisah langit malam yang mana duka-dukanya
dilelapkan oleh bintang-gemintang...
namun ternyata malam terlebih dahulu hanyut
dalam sajak-sajak piluku..
sebelum bulan sempat membentangkan langit 
dari kedua matanya dan kami saling terpaku !

Dan semesta pula seakan-akan mengerti
tentang duka dan rinduku yang tak berujung
maka ia menyiapkan aku sebuah malam yang mendung
namun kusamakan saja dia adalah seperti senja
yang sering tiba-tiba menyisakan tandatanya di jiwa
apakah pagi itu akan kembali..
sedang matahari itu tidak pula pernah berjanji.

Tadi..di senja itu tadi..
alam menuntun matahari itu menjauh
lalu menghilang di ufuk barat lautannya
kemudian dia tinggalkan sunyi yang benar-benar terluka
 oleh rindu-rindu yang langsung tidak berdosa
maka ku katakan padanya..
"langitku,jika benar kau juga merinduiku..
jangan terus ketuk pintu hatiku
sebagai cinta yang akan dilupakan
ketahuilah..sayangku padamu duhai langit
 takkan terlupakan hinggalah ke akhir zaman !"

1 comment:

  1. Tahukah Kau @Ayu??..
    Pada suatu hari nanti,Tulisanku ini akan jd prasasti. Bahwa: dlm perjalananmu merangkai kata ke kata, aku pernah singgah di Sini.. di Berandamu..
    #Salam salaman :)

    ReplyDelete