Monday, March 17, 2014

KATAMU..



"Hidupku adalah kamu..."
itu katamu sambil memetik bunga-bunga
lalu kamu mengalungkan ke rambutku yang terurai
aku tertunduk pelan mungkin kerana malu
atau mungkin juga kerana perasaan terharu
tetapi itulah kalimat yang paling keramat
yang buat pertama kalinya di hati ini kukuh tersemat.

Di pelipisku ada embun yang selalu mengecup
katamu lagi di tepi mataku ada senja yang berlabuh
dan di redup mataku ini adalah tempat..
untuk kamu menumpang rehat dan juga berteduh
itu katamu sambil menyusun terus bunga-bunga itu
sengaja kamu membiarkan wangian menusuk lembut.

Kamu sentuh pipiku ini yang meranum jingga
sejingga senja yang terkadang warnanya memerah saga
tangan-tangan kita tidak henti melumat mesra
katamu di tadahan tanganku ini ingin kamu limpahi cinta
aku pun terbata-bata kerana kata-katamu mencumbu rasa
lalu ku terdiam seraya pipiku merah merona.








PANGERAN HATI



Ku selipkan balasan yang hanya bersahaja
disetiap kalimat juga susunan kata-katamu
engkau itu adalah pengirim rindu di angin lalu
pembawa pualam untuk lantai pembaringanku
engkau pangeran hati yang yang selalu singgah
langit hatiku ini telah pun engkau gugah.

Telah ku hitung setiap canda yang kau suguhkan
mengundang senyuman di lengkung bibirku ini
kegundahan ini terhapus cuma dengan hanya
aku menatap pandang matamu itu..cukup hanya itu
aku kian nikmati hari-hariku bersama denganmu.

Berbinarlah mata kita sambil sesekali tertawa
waktu seakan tak terhitung sepanjang kita bersama 
katamu mataku ini adalah binar hangat kejora
yang sesekali menemani rembulan yang sedang purnama
dan engkau mau merengkuh sebelum ia meredup pelan
dan tersembunyi dibalik gumpalan awan-gemawan.

Dan kita akan beriringan meniti senja bersama
menanti mentari ditelan remang temaram sang malam
telah pun kau renggut gundahku melerai khuatir di jiwa
lalu engkau memetik derai tawaku yang paling bahagia
membawaku kedalam dekap hangatmu yang telah kau sedia
aduhai pangeran hati...aku sedang bahagia !





Sunday, March 16, 2014

AKU DAN LANGIT MALAM



Keheningan ini tidak berdenyut
hitungan jam pun tidak berdetak..senyap
aroma resah ini memancar dari tubuhku
aku tidak sanggup memandang langit malam
yang kian menebarkan gelap..
namun aku adalah purnama yang mengambang
hadir untuk menyempurnakan malam gemilang.

Di daerah senja ini tadi..
aku sedang bersiap-siap untuk ketemu mimpi
aku menunggu malam demi sebuah kesepakatan
dalam langit senja itu semuanya telah bermula
pada setiap tawa yang yang bersemilir dari sana
menelusup ke jiwaku mengundang bahagia.

Lalu aku mulai belajar untuk menyimpan rindu
malah sering ku tautkan cintaku pada gemawan
adakala aku menjadi rembulan indah yang purnama
maka aku dan langit malam mencipta rasa sempurna
aku adalah rembulan yang sentiasa terjaga
menghabiskan waktu bersama langit malam yang ku cinta.





Wednesday, March 12, 2014

ADALAH ENGKAU...



Adalah engkau seorang lelaki yang membawa seikat cinta
yang kau untai menjadi kalung bunga di jemariku
di jingga senja,biru angkasa dan di angin tanpa warna
senyumanmu selalu terlihat di netraku yang bernuansa sayu.

Gemericik hujan selalu menyempurnakan sendu
senduku yang tak berujung pangkal kerana merindu
namun katamu bersabarlah aduhai sayang
dikala siang menghilang engkau kan kembali datang
akan engkau biarkan rembulan memanjakan aku
juga kita sama-sama menantang ke langit
untuk menyaksi bintang gemintang itu bersatu.

Adalah engkau seorang lelaki yang menetap kini
di sebuah ruang di dalam rumah hatiku ini
engkau sering menyanyikan aku irama-irama indah
menghambat pergi sepiku yang terpekur gundah
adalah engkau lelaki yang menyentuh ujung jemari
sebagaimana dua jiwa kita yang sedang bertaut kini.



Tuesday, March 11, 2014

DI MALAM INI



Di malam ini aku ingin sekali berbisik lembut padamu
"renggutlah semua cerita pilu yang selalu menemaniku
aku cuma ingin menyimpan canda dan juga tawa
dan memelihara cinta kita yang sentiasa bernyawa.."

Di malam ini aku juga hanya ingin memandang waktu
menahannya disekat takdir agar ia tidak pergi melaju
ku akui takutku selalu tidak berujung..
takut seandainya waktu terburu pergi berlalu
dan ketiadaanmu untuk menemaniku di malam ini nanti
aku terlalu bimbang dingin itu kan membunuhku mati.

Aku tidakkan mengatup harap pada sebutir kejora
semoga saja kerdipnya memberiku sejalur cahaya
biarpun angin menawarkan kecupan mesra bergelora
namun impianku cuma padamu semoga hadir ke sisi
menemaniku di samudera malam sehingga menjelang pagi.




BANGUNKAN AKU


                      Aku yang tenggelam dalam tidurku yang sangat lena
memaksaku untuk menguak bayangan yang membentur
yang membalut keseluruh tubuh luguku nan pasrah
menyambut kunjungan kasih,rindu bercampur gundah.

Di kala ini sepi itu adalah seorang kekasih
yang setia memeluk,membujuk dan mengecup resah
namun aku masih juga mencerca bulir-bulir airmata
yang tidakku mahu akan kehadirannya...
rinduku nanti pasti menjingga diujung senja sana
bersama sajak-sajak yang tersuguh di relung atma.

Siapkanlah aku segala nada-nada riuh..
agar aku bisa terbangun untuk memandang realiti
usah biarkan nafasku menjadi semakin pelan menjauh
bisikkan padaku suara rindumu itu agar menyentuh hati
lalu merengkuh sedarku untuk terus bangun
dan berlari menuju kepada cintamu yang ku ingini.

"Bangunkan aku !"





Sunday, March 9, 2014

AKU AKAN TERSENYUM



Pagi telah lama terbit dari tubuhku..
malam tadi telah hadir purnama tanpa rembulan
hari ini aku tak ingin menyalakan tangisan
akanku biarkan semilir..
 bertiup dan mencipta pelangi tanpa hujan.

Biarlah..
kelak ketika waktu tidak mau berpihak pada kita
aku akan terus tersenyum menyimpan detik
maka melanglanglah kamu dengan hebatmu
manakala aku buana yang megah diujung samudera
itu janji untuk sebuah rindu yang belum usai
tidak akan ada derai tangisan yang akan merinai.

Justeru aku pun tersenyum seayu mungkin
sambil menghirup udara yang hijau lagi aman
dan kamu...iya kamu..
peluklah aksara yang menggantung di kelopak mataku
moga saja ia tidak jatuh kepangkuan yang lain
kerana aku masih cuba selalu tersenyum
meski sebesar mana pun sakit dan rinduku ini.





Saturday, March 8, 2014

MIMPI



Meskipun embun berlari saat mentari datang
namun desahan mesra masih lagi ada
walau usai malam juga yang kunamakan mimpi
namun bebayangmu masih juga nikahi nurani ini.

Kita sepakat untuk menggenggam mimpi-mimpi
dalam lena-lena kita yang paling nyenyak
malah kita malas untuk bangun dan membuka mata
kerana meski di dalam mimpi..kita bahagia sekali
kita melambung ke angkasa dan memetik bintang
sesekali langit gempar dengan tawa dan canda kita
yang memecah hening dan kegelapan semesta.

Mimpiku menjadi amat sempurna sekali
kala ku minta engkau sebaris warna bianglala
yang berona jingga seperti senja yang selalu ku suka
lalu penuh cinta kau gapai dan kau lengkungkan ia
di kedua alis mataku ini..
maka itu akulah perempuan yang paling bidadari
pada dirimu..aku layaknya seorang puteri.

Kisah indah ini sering terjadi dikala malam hari
justeru aku ingin terus lena tidak mau ketemu pagi
engkau pun tidak mau melepaskan aku pergi
keluar dari negeri fantasimu yang bernama mimpi.


KAMU !



Sempurna ku bawa siluetmu ke suatu tempat
aku cuba mencipta narasi untuk mengungkapkan
tentang kamu..ya tentang dirimu
yang telah pun mengambil tempat di suatu sudut
di sini..di hatiku ini..tahukah kamu ?

Telah ku nobatkan bahawa kamu adalah terindah
namun begitu terkadang aku terlalu lelah
untuk mencari kata-kata yang sepadan denganmu
kerlip bintang itu adalah binar
yang berpendar dikedua belah netramu itu
sungguh..aku kepayang di lautan kata-kata
teruntuk seorang kamu yang seringkali membuat kulupa
lupa tentang hangat maupun dingin yang menjelma.

Akhirnya aku menyerah lalu aku pun terdiam
sungguh aku tak mampu untuk temui kata-kata itu
meski sehelai rambut ditepian ujung keningmu
tak mampu ku tafsirkannya menjelma aksara
kerana sesungguhnya kamu memang begitu istimewa
yang mungkin tidak bagi yang lain tetapi aku
yang senantiasa memujamu kerana kamu adalah
kesayangan seorang aku...





Friday, March 7, 2014

PERGI



Aku ingin pergi jauh dari duniamu..
di saat netraku tak mau terpejam dari melihatmu
meski hanya bayangan semu yang hadir
menyelinap disetiap sunyi senja hingga ke esok pagi
tak ingin aku terus bergelimang kesakitan ini
cukuplah..aku sudah tak betah lagi.

Harus ku buka dengan apa senja nanti ?
detik-detik tetap saja berlalu tak menunggu
sedangkan engkau hanya membiarkan aku
bercakap sendiri dengan senja-senja
aku penat melarungkan segala peristiwa
maka aku ingin melepaskan lelah pada lelap
di malam ini tanpa engkau hadir di sisi.

Apabila malam mula berpamit bergulir pagi
perjalananku untuk pergi akan ku teruskan lagi
lari dan lari dari engkau yang sekadar memandang
tanpa mengira setiap tetes airmataku yang berlinang
andai benar kasih sayang itu suci dan menyatukan
dihujung perjalananku,pastikan engkau kan kutemukan.



Wednesday, March 5, 2014

PEREMPUAN BERTUBUH PUISI



Di setiap serpihan daun polos yang terkulai layu
ada kebingungan aku sang penyair ilusi
untuk merangkai mutilasi rima..telah sepi inspirasi
semoga senja akan menyembuhkan kesakitan
yang ku beri nama ketandusan aksara juga diksi.

Apakah mahar untuk siang yang ku tersilap beli
jari-jemariku gementar untuk menarikan bait puisi
telah kurajut kata-kata dari benang airmata
disetiap helai kalimat yang telah ku bina..
ku ingin puisiku bisa menyejukkan kala panas tiba
dan memberi teduh buat jiwa-jiwa yang tiada lagi asa.

Namun aku hanyalah sekadar..
seorang perempuan bertubuh puisi yang hanya melewati
di beranda-beranda entah milik siapa yang empunya
ku ingin menjadi seorang malam secantik bintang
atau seorang perempuan di gelembung bulan..
dan disetiap pagi aku mengenangkan malam tadi
lebih dari sekadar sebuah ilusi puisi..
tetapi sebagai harap-harap yang sudi memelukku
dan membangunkan aku sekali lagi meskipun aku
hanyalah digelar seorang perempuan bertubuh puisi !

Ya benar.. inilah aku !








Tuesday, March 4, 2014

RINDU SENJA



Hanya ada angin yang menuntunku
membawa aku menuju kembali kepada senja 
di langit sore yang tanpa awan
di situ aku tertuju dan terus berjalan
meski terkadang aku terhenti langkah
demi sebuah senja aku tak mau mengalah.

Bagiku..kembali kepada senja adalah
sebuah kepulangan yang paling tenang
jingganya adalah metamorfosa dari hening
meskipun sulit untuk ku menafsir keindahannya
ia bagaikan secarik syair yang amat sederhana
maka kujadikan senja sebagai dermaga
untukku labuhkan lelah menanti malam menjelma.

Selepas usai senja..
rindu-rinduku akan menjelma bintang
lalu ku senyawakan jingga tadi senja bersama
menjadi kembang api menyala di angkasa
aku pun merayakan keindahan itu sendirian
bersama gelap-gelap yang cuba meniduri jagaku
lalu ku terlelap sambil bermimpi esok aku kembali
kembali lagi mencari senja yang ku rindui.




Sunday, March 2, 2014

MONOLOG ANTARA AKU DAN LANGIT



Kegelapan menerpa langit menjadi temaram
pelita hatiku yang binar semakin gulita
aku sedang menuliskan rindu dilingkaran waktu
lalu huruf-huruf pun menjadi puisi-puisi
yang mengkhabarkan nyeri di kesunyian dan juga sepi.

Aku akan sentiasa selalu mengisahkan 
sajak selembut sinaran sang rembulan
kisah langit malam yang mana duka-dukanya
dilelapkan oleh bintang-gemintang...
namun ternyata malam terlebih dahulu hanyut
dalam sajak-sajak piluku..
sebelum bulan sempat membentangkan langit 
dari kedua matanya dan kami saling terpaku !

Dan semesta pula seakan-akan mengerti
tentang duka dan rinduku yang tak berujung
maka ia menyiapkan aku sebuah malam yang mendung
namun kusamakan saja dia adalah seperti senja
yang sering tiba-tiba menyisakan tandatanya di jiwa
apakah pagi itu akan kembali..
sedang matahari itu tidak pula pernah berjanji.

Tadi..di senja itu tadi..
alam menuntun matahari itu menjauh
lalu menghilang di ufuk barat lautannya
kemudian dia tinggalkan sunyi yang benar-benar terluka
 oleh rindu-rindu yang langsung tidak berdosa
maka ku katakan padanya..
"langitku,jika benar kau juga merinduiku..
jangan terus ketuk pintu hatiku
sebagai cinta yang akan dilupakan
ketahuilah..sayangku padamu duhai langit
 takkan terlupakan hinggalah ke akhir zaman !"