Sunday, October 12, 2014


Bismillahhirrohmanirrohim ~
Assalammualaikum wbt..
Sudah terlalu lama aku meninggalkan rumah Blogger ku ini. Ini adalah kerana aku sibuk berpuisi di rumah Fb yang ternyata terlalu banyak ilusi yang bergentayangan di sana. Tahun demi tahun aku menelusuri dunia Fb sambil membawa bingkisan-bingkisan puisi, begitu ramai pengikut dan penikmat puisi yang mengagungkan aku. Iya..aku di hargai ribuan pencinta puisi dari seantero Malaysia juga Indonesia. Puisi-puisi ku yang berkisar dan berkisah tentang rindu dan cinta mendapat begitu banyak sambutan dan mengundang begitu banyak hati dan jiwa yang penasaran.
Di Fb, identiti juga wajah sebenar ku tidak ditampilkan. Maka ratusan inbox berisi rayuan dan godaan menempel di sana. Begitulah hebatnya seorang aku di mata insan-insan Fb yang menganggap aku luarbiasa. Walhal aku cumalah seorang perempuan bertubuh puisi yang melantunkan tembang puisi demi untuk mengisi kekosongan hati sendiri cuma.:



12 comments:

  1. Jelita Aiyana,berbisiklah lagi.. #Salam salaman :)

    ReplyDelete
  2. Bisa berbagi alamat FB.? :) salam

    ReplyDelete
  3. lantunan yg selalu membuat bulu kuduk ku merinding

    ReplyDelete
  4. Bagusss bgt kata"yg terlantun indah membuat pembaca y terbawa oleh kata-kata y


    Ka tolong y nitip post ig @pulpenkeras27 y kaa tolong bantu yaa

    ReplyDelete
  5. Izinkan aku menikmati karunia tuhan yang indah ini..

    @kaayuthia

    ReplyDelete
  6. Maha Suci Dzat yang telah menggerakan hati dan fikiran sehingga tercipta bait kata sederhana tapi mampu melahirkan keindahan...

    Semoga masih ada kata maaf untuk si Dha'if ini...

    🙏🙏🙏😔😔😔

    ReplyDelete
  7. Ayu...
    Sebuah pertemuan tak ada yang kebetulan semuanya telah digariskan di Lauhil Mahfudz...
    Dimana manusia hanya mengikuti kemana mengalirnya air...

    Jika pertemuan ini tidak kau harapkan, demikian dengan si Dha'if ini...
    Tapi Allah berkehendak lain, seperti kutub utara dan selatan meski keduanya tak bisa bertemu, tapi keduanya bisa saling melengkapi sebagai penyeimbang sunatullah yang keduanya memiliki peranan masing-masing

    Aku tau kesalahanku yang mungkin sulit untuk termaafkan karena dirimu bukan Tuhan yang selalu memaafkan setiap kesalahan yang mau bertaubat

    Setidaknya si Dha'if ini berusaha untuk memperbaikinya, bukan untuk diriku tapi untuk penyeimbang Sunatullah...

    Ayu...

    Jika dengan amarahmu bisa menyadarkan dan menyeimbangkan garis Sunatullah, ikhlas adalah bekalku...
    Semoga Allah merahmati kita... Aamiiin...!!!

    ReplyDelete