Friday, February 7, 2014

SENJA FEBRUARI



Senja mengambang di kelopak mataku
aku seakan telah lupa bagaimana..
 untuk tidak mengingatnya..senja itu
dan sungguh tiada kata-kata yang melunakkan
saat menanti gerimis di ujung senja tanpamu
kau tidak muncul jelma..ku hampa.

Bukankah kita telah sepakat tuk menunggu senja ?
tiada yang lebih menyedihkan selain
tentang ketiadaanmu saat gerimis mencium bumi
ketika senja menjelang tua , aku kian merana
terkenang saat kita sama-sama menanti senja
dan kini cuma tinggal aku menadah rintik hiba.

Ketahuilah engkau duhai sayangku..
kau adalah degupan jantungku yang tak bernada
dan senja Februari ini mengirimkan geletar asing
selembut ciuman pertama..
 dan saat esok pagi turun sehangat cahaya
begitu bersederhana dan sayangku sebentar nanti
purnama lengser dari langit di ranting sepi
seperti sepotong elegi..
yang tenggelam di mataku berkali-kali.





No comments:

Post a Comment