Saturday, February 8, 2014

SENDIRIAN


Dan malam pun datang kala aku layu
apa engkau tau aku sedang bicara dengan malam
tentang rindu yang kau titipkan tadi siang
dan kini gelisahku...
 memuncak dari rindu yang kian meledak.

Denting jam menulis epitaf pada kelopak mawar
sang embun lalu jatuh di atasnya...
dan ia mensabdakan namamu di keabadian
maka berdiri aku menggenggam segenap kekuatan
lalu ku hempaskan segenap kerinduanku
pada langit malam yang temaram.

Di sudut malam ini...
sepi dan rindu kan saling bercumbu
dari liar nafasnya maka akan lahir anak-anak puisi
lalu tangisannya membahana seluruh semesta
manakala aku adalah tempat dijatuhkan gerimis
namun tidak terdengar rintik-rintiknya
melainkan jerit dari sepasang mata kerinduan
setelah aku engkau tinggalkan sendirian.


No comments:

Post a Comment