rupanya aku si bidadari yang sedang menangis
mencipta luka-luka hujan
tanpa hadirnya sang pelangi.
Saat senja mulai menjingga
senandung langit mulai mengalun di jiwa
menantikan hadirmu duhai cinta
dan sebuah prahara
meruntuhkan rintik-rintik hujan
hingga nada-nada bingit menggema.
Ku biarkan saja ia bergemuruh
disenandungkan langit senjaku
lalu dibawa oleh angin yang berdesir
memeluk seluruh kesunyian.
Ketika rindu usai dihujung mimpi
aku akan pulang tanpa pengiring
dan langitku terus bersenandung
di tengah bisu dan redup angin.
No comments:
Post a Comment