biar ia tau sekuat mana aku bisa menahan
goncangan dari ketandusan
yang getarnya sekuat kerinduan.
Apakah masih tersisa ketabahan
tersirat di lewat senyuman yang terlanjur
apakah harus ku nikmati penantian
bagaikan keagungan cintaku yang luhur?
Andai malam nanti langit suram
biarku serap sejenak kegelapan
nanti ia pastikan usai...
biarkan pendar bintang
membunuh durjanya malam
nanti akukan bilang..
nah! lihatlah aku dan gemintang
bersatu dalam benderang!
Mungkin juga aku sekadar berambisi
bermonolog sendirian di sini
sedang ku sendiri tau andai khayalan
semakin mengheret aku kepada kesakitan.
No comments:
Post a Comment